Sekadar meletakkan diri ini ke dalam rasa anak-anak yang kehausan kasih ibu. Sama sekali tiada target mana-mana individu. Cuma luaahan rasa blogger.
Adikku
Hentikan esakkamu sayang, usah diturut hati yang walang, karna rayuanmu, dan rayuanku tak bisa menghentikan langkah mama.
Adikku,
Aku jua sepertimu, keliru dalam menilai kasih ibu.
Bencikah mama pada kita? Bosankah mama akan telatah kita? Atau kasih kita tiada nilai di hati mama?
Adikku,
Seperti kau tahu, mama melangkah tanpa segaris sendu.
Kau jua pandang, mama menghilang bersama wajah girang..
Adikku,
Bukan pertama mama berlalu, bukan sedetik kita merindu, dan bukan setitik air jenih gugur dari kolam mataku jua matamu.
Adikku,
Cekalkan hatimu sayang, ttabah menempuh hari mendatang.
Mari bersama kita mencari kasih yang lebih abadi, kasih yang panjang, yang tak mungkin hilang, miski kau, aku dan mama telah tiada lagi.
Tahukah kau akan kasih itu adikku? Ya, kasih yang belum sempat mama memperkenalkan pada kita. Karma hidup mama terlalu celaru, lantas kita dianggap belum mampu menaerima kasih itu.
Adikku,
Pecayalah padaku, andai kita telah bisa miliki kasih abadi, pasti kasih mama mudah ditawan, Inshaallah.
No comments:
Post a Comment
Komen anda sesungguhnya inspirasi buat saya. Terima kasih daun keladi, sudi-sudikanlah jenguk ke sini.