Sembilan puluh dua,
Tercatat seribu cerita,
Cerita duka
Seorang putri remaja.
Di taman hatinya,
Mekar bunga bunga cinta,
Di kolam jiwanya,
Melimpah kasih sayang,
Di kedua tangannya,
Tergemgam kemas
Segulung harapan.
Tatkala kaki
Memcecah kemuncak
Gunung harapan
berderai menjadi debu,
layu puteri,
rebah di jalanan,
tanpa rela,
gugur manik jernih.
Musim berganti,
Bangkit puteri,
Menyusun langkah,
Demi sebuah
Menara kehidupan.
No comments:
Post a Comment
Komen anda sesungguhnya inspirasi buat saya. Terima kasih daun keladi, sudi-sudikanlah jenguk ke sini.